Pembinaan Mahasiswa Baru Penerima KIP-K: Membangun Kompetensi Akademik dan Nonakademik untuk SDM Sektor Publik yang Berintegritas

Pembinaan Mahasiswa Baru Penerima KIP-K: Membangun Kompetensi Akademik dan Nonakademik untuk SDM Sektor Publik yang Berintegritas

IND

Lhokseumawe — Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) melaksanakan kegiatan Pembinaan Mahasiswa Baru Penerima Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) Tahun 2025 dengan mengangkat tema “Dari Bantuan Menjadi Kesempatan, dari Kesempatan Menjadi Prestasi”. Kegiatan ini berlangsung di Aula Lantai 3 Gedung Utama PNL dan diikuti oleh 622 mahasiswa penerima KIP-K, termasuk mahasiswa dari Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada mahasiswa penerima beasiswa terkait aspek akademik, administratif, dan etika pemanfaatan bantuan pendidikan dari negara. Program ini menjadi bagian penting dalam upaya PNL, khususnya Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik, dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kapasitas manajerial dan akuntabilitas publik yang tinggi.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana, Jamaluddin, S.E., M.S.M., menekankan bahwa KIP-K adalah bentuk nyata perhatian pemerintah dalam menjamin akses pendidikan tinggi yang merata dan berkeadilan. Ia mengingatkan bahwa mahasiswa wajib menjaga Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sesuai ketentuan, sebagai bagian dari evaluasi keberlanjutan beasiswa.

“Usahakan IPK di atas 3 agar aman dalam setiap evaluasi semester. Kami harap adik-adik benar-benar memperhatikan hal ini,” tegasnya, sembari mendorong mahasiswa untuk aktif dalam organisasi kemahasiswaan demi meningkatkan kapasitas kepemimpinan dan pengalaman praktis.

Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ir. Syukri, S.T., M.T., menggarisbawahi pentingnya pemahaman mahasiswa terhadap Peraturan Direktur Nomor 1 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di PNL, serta pengelolaan dana bantuan secara bertanggung jawab. Ia menjelaskan bahwa dana KIP-K ditransfer langsung ke rekening mahasiswa oleh Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT) secara transparan tanpa pemotongan.

“Penyelewengan dana akan berdampak pada pengurangan kuota bantuan. Oleh karena itu, integritas dalam pengelolaan keuangan pribadi menjadi sangat penting,” ujar beliau.

Pembinaan ini juga menghadirkan narasumber teknis dari PPAPT dan pemateri yang membahas detail perjanjian beasiswa. Kehadiran narasumber ini memberikan wawasan praktis yang sangat relevan bagi mahasiswa vokasi, khususnya dari rumpun ilmu akuntansi sektor publik yang menekankan pada tata kelola, audit, dan transparansi anggaran.

Ketua Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik, Anhar Firdaus, S.E., M.Si., CPTT., CIFRS., menyampaikan bahwa sebanyak 43 mahasiswa dari Program Studi turut mengikuti pembinaan pada sesi pertama.

“Semoga kegiatan ini memberikan penjelasan yang jelas dan arahan yang tepat, sehingga mahasiswa kami mampu memanfaatkan beasiswa KIP-K secara optimal, baik untuk keberhasilan studi maupun pengembangan karakter profesional,” ungkapnya.

Melalui pembinaan ini, diharapkan mahasiswa penerima KIP-K — terutama dari Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Sektor Publik — dapat menjadikan bantuan pemerintah sebagai pijakan awal menuju prestasi, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam kontribusi nyata terhadap pengelolaan keuangan dan pelayanan publik yang akuntabel dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

 

---

ENG

Orientation for New KIP-K Scholarship Recipients: Developing Academic and Non-Academic Competence to Foster Integrity-Driven Human Resources in the Public Sector

Lhokseumawe — Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) held a guidance and orientation program for new recipients of the Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) scholarship for the 2025 academic year, carrying the theme: "From Aid to Opportunity, From Opportunity to Achievement." The event took place in the Main Hall, 3rd Floor of PNL’s Main Building and was attended by 622 KIP-K recipients, including students from the Applied Bachelor Program in Public Sector Accounting.

This activity aimed to provide comprehensive insight to scholarship recipients regarding academic responsibilities, administrative procedures, and ethical principles in managing government-funded educational support. It also reflects PNL’s commitment—particularly within the Applied Bachelor Program in Public Sector Accounting—to producing graduates who not only excel academically but also possess strong managerial capacity and a high standard of public accountability.

In his remarks, the Chair of the Committee, Jamaluddin, S.E., M.S.M., emphasized that the KIP-K program is a concrete manifestation of the government’s commitment to ensuring equitable and inclusive access to higher education. He reminded students that maintaining a minimum Grade Point Average (GPA) is crucial for the continuation of their scholarship.

“Strive to maintain a GPA above 3.00 to ensure a safe evaluation each semester. We sincerely hope all of you take this seriously,” he stated, while also encouraging students to actively participate in student organizations to strengthen their leadership capacity and gain practical experience.

Meanwhile, Vice Director for Student Affairs and Alumni, Ir. Syukri, S.T., M.T., underscored the importance of students understanding Director Regulation No. 1 of 2022 concerning the administration of education at PNL, and responsibly managing their scholarship funds. He explained that the KIP-K funds are transferred directly to each student’s bank account by the Center for Higher Education Financing and Assessment (Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi-PPAPT), with no deductions by the institution.

 “Misuse of scholarship funds may result in a reduction in future scholarship quotas. Therefore, personal financial integrity is essential,” he asserted.

The orientation also featured technical sessions with resource persons from PPAPT and speakers who discussed the scholarship agreement in detail. These sessions provided practical insights that are especially relevant for students in vocational programs, particularly in public sector accounting, which emphasizes good governance, auditing, and financial transparency.

Head of the Applied Bachelor Program in Public Sector Accounting, Anhar Firdaus, S.E., M.Si., CPTT., CIFRS., reported that 43 students from the program took part in the first session of the guidance activity.

 “We hope this program offers clear explanations and proper direction, so our students can maximize the benefits of the KIP-K scholarship—both for academic success and the development of professional character,” he said.

Through this initiative, KIP-K recipients—especially those from the Public Sector Accounting program—are expected to transform government assistance into a foundation for achievement, not only in academic domains but also through meaningful contributions to financial governance and public service delivery, grounded in accountability and public interest.